Halaman

Rabu, 26 Juni 2013

Senja di Kereta

Deru kereta menggebu,
Hentakan rodanya pada rel membawaku pada dunia yang lain,
Dunia di mana segalanya terasa begitu lekas,
Dunia di mana segalanya terasa begitu mendebarkan,
Dunia,
Di mana segalanya berubah terlalu nyata...

Konon, yang tak kuat pada perjalanan panjang, akan menemukan sisa-sisa kenangan semalam di meja makan pada muntahannya..
Muntahan kenangan memang lebih mudah terpancing pada perjalanan, bukan pada raga tanpa gerak..

Tirai masih terbuka, warna oranye langit mulai menyapu setiap jengkalnya...
Tapi ada yang menyayat di sana,
Ada hati yang merindumu di dalam gerbong kereta tua pada senja sore hari,
Ia tak muntah,
Ia hanya raga tak berdaya yang telah mati ditikam kenangan mereka...

Datanglah lagi,
Layaknya senja yang rajin menyapa,
Pun seperti kereta,
Yang meski telah tua namun masih begitu nyaman dan rajin datang...

Senja menuju Semarang,

Tapi berharap sampai ke tempat lain...

1 komentar:

  1. Tak ada yang lebih indah daripada senja.
    Tak ada yang lebih sentimentil daripada perjalanan di dalam kereta.
    Dan kamu menggabungkan keduanya. :D
    Nice \0/

    BalasHapus