Deru kereta
menggebu,
Hentakan rodanya pada rel membawaku pada dunia yang
lain,
Dunia di mana segalanya terasa begitu lekas,
Dunia di mana segalanya terasa begitu mendebarkan,
Dunia,
Di mana segalanya berubah terlalu nyata...
Konon, yang tak kuat pada perjalanan panjang, akan
menemukan sisa-sisa kenangan semalam di meja makan pada muntahannya..
Muntahan kenangan memang lebih mudah terpancing pada
perjalanan, bukan pada raga tanpa gerak..
Tirai masih terbuka, warna oranye langit mulai
menyapu setiap jengkalnya...
Tapi ada yang menyayat di sana,
Ada hati yang merindumu di dalam gerbong kereta tua
pada senja sore hari,
Ia tak muntah,
Ia hanya raga tak berdaya yang telah mati ditikam
kenangan mereka...
Datanglah lagi,
Layaknya senja yang rajin menyapa,
Pun seperti kereta,
Yang meski telah tua namun masih begitu nyaman dan
rajin datang...
Senja
menuju Semarang,
Tapi
berharap sampai ke tempat lain...
Tak ada yang lebih indah daripada senja.
BalasHapusTak ada yang lebih sentimentil daripada perjalanan di dalam kereta.
Dan kamu menggabungkan keduanya. :D
Nice \0/