Sudah gelap, gelagap gulita pekat, telinga masih
harus sengkarut dengar ia bicara.
Entah ia sadar atau tidak, tapi aku jengah. Betul.
Aku jengah. Enyahlah.
Tak ingin bicara lagi dengannya, tapi agaknya aku
lekas rindu.
Esok aku ingin suaranya lenyap, namun aku,
Resah jika tak bicara dengannya.
Andai saja ia tak melulu ucap kata itu...
Hatiku pasti gemerlap setiap dengar
suaranya.
Kepada
Garis Gelombang,
Kata yang
tak enak didengar itu, bisa kamu baca di huruf depan,
Ke bawah.
Dari yang
lebih senang kata itu untuk dihempaskan sejauh mungkin...