Halaman

Sabtu, 04 Januari 2014

Kita Pernah Senyata Savana

Malam itu pernah milik kita.
Pada kehidupan yang lain,
Malam memiliki kita.

Aku, begitupun kamu,
Tahu meski segalanya mungkin terulang,
Bisa diulang,
Namun maumu untuk berdiam tanpa mendulang.

Perlahan, derap itu mendekat.
Ketiadaan akhirnya mendekap.
Adakah kiranya kamu mampir?
Hanya untuk mengikis sedikit getir.

Meski segalanya tak lagi sama,
Meski yang dulu ada dan sekarang entah di mana.
Kumohon,
Jangan anggap aku fana
Karena kita, dulu pernah senyata savana.
Meski kini, kita kota berantakan setelah redanya bencana.