Halaman

Minggu, 23 Juni 2013

Kepada Kepala Keluarga

Kepada kepala keluarga yang mengorbankan kehormatannya demi menyambung hidup keluarganya,
Kepada kepala keluarga yang menempatkan dirinya pada tempat paling bawah pada tubuh keluarganya,
Kepada kepala keluarga yang selalu menjadikan anggota keluarganya yang pertama meski seluruh keluarga selalu menjadikanmu yang kesekian,
Aku, hanya ingin meraih tanganmu,
Semoga kepedihan itu terhantar.

Kepada kepala keluarga yang menjadi perisai keluarganya,
Kepada kepala keluarga yang menjadi benteng besar keluarganya,
Kepada kepala keluarga yang menjadi atap kokoh keluarganya,
Aku, hanya ingin duduk bersisian denganmu,
Cairlah sedikit, rasakan hangatnya tawa keluargamu.

Kepada kepala keluarga yang tak mampu menafkahi anak-anaknya,
Kepada kepala keluarga yang tak berdaya dalam menyambung hidup anak-anaknya,
Kepada kepala keluarga yang menunduk sebagai ganti kehormatan anak-anaknya,
Aku, hanya ingin kau menatap mataku,
Rasakan bahwa engkaulah kehormatan keluargamu.

Kepada kepala keluarga yang selalu tidur paling akhir,
Kepada kepala keluarga yang selalu berjalan paling belakang juga selalu harus paling tahu arah,
Kepada kepala keluarga yang selalu menyimpan sepinya sendiri dengan rapih,
Aku, hanya ingin mengintip sedikit pada kotak diammu,
Agar kiranya aku dapat belajar nikmatnya tersenyum di belakang.

Kepada kepala keluarga yang membaca surat ini,
Kepada (calon-calon) kepala keluarga yang berharap melebihi Ayah kalian,
Kepada kepala keluarga,
Kepada (yang di)kepala(i dalam) keluarga,
Bukan hormat yang akan kusembahkan,
Barangkali pengabdian.
Bukan mata uang yang akan kupintakan,
Barang kali mata hati yang jernih.
Dan,
Bukan dijaga dari belakang yang kumau,
Kelak nanti, kumohon kita saling menjaga,
Dari depan, belakang, sisi kanan dan kiri,
Agar tak ada sepi yang tersembunyi,
Agar tak ada mimpi yang hanya hidup di kepalamu, atau kepalaku saja,
Agar hangat kita terus terhantar tanpa putus,
Bukankah kita ini lingkaran?

Layaknya janji manis yang kau (akan) sematkan pada jari manisku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar