Yudhistira:
*berbalik tergesah*
Yudhistira:
Dik, kamu betul-betul tidak mau pacaran?
Samiya : Duh, ini nih bagaimana? Ideku, jangan
lampion...
Yudhistira:
Dik...kamu betulan? 2013....
Samiya:
Mas...sudahlah. Kita selesaikan ini dulu saja.
Yudhistira:
Aduh apa sih...iya jangan lampion karena bisa mencemari lingkungan iya? Mau
pakai apa? Burung saja? Deal!
Samiya:
Mas...ih...kenapa sih, kamu selalu tahu...
Yudhistira:
Samiya, kamu betul-betul tidak mau pacaran?
Samiya:
Mas, kamu tahu Riani dan Genta di 5 Cm?
Yudhistira:
....iya tahu, terus?
Samiya:
Kok aku seperti melihat mereka hidup dalam kita ya...
Yudhistira:
Terus nanti kamu gimana menikahnya?
Samiya:
Tapi sayang ya...mereka gak berakhir bersama...
Yudhistira:
Ya kita bikin mereka berakhir bersama dong...
Samiya:
Sembarangan! Itu cerita punya Donny Dhirgantoro ‘e
Yudhistira:
Ya kita buat cerita kita sendiri, Yudhis dan Samiya...
Samiya:
Mas Yudhistira, bisa kah kamu bertindak sebijak namamu?
Yudhistira:
Kenapa kamu tidak mau pacaran, Samiya?
Samiya:
Pacaran itu banyak mudoratnya, Mas
Yudhistira: Misalnya?
Samiya:
Peluk cium....
Yudhistira:
Samiya, peluk cium itu yang bukan orang pacaran juga bisa berbuat.
Samiya:
Kamu kelewat bijak
Yudhistira:
Aku suka kamu panggil aku seperti tadi
Samiya:
....
Yudhistira:
Jadi? Mau pacaran denganku?
Samiya:
Jika siap, datanglah ke rumah. Mintaku pada kedua orang tuaku...
Yudhistira:
Kamu yakin?
Samiya:
Mas, rasa ini semata-mata milik Allah, aku kembalikan kepada-Nya. Jika ini
bukan jalan kita, maka tak ada kepatahan yang harus kurasakan
Yudhistira: Besok, aku bersama Romo dan Ibu, ke rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar