Kesempatan terakhir itu akhirnya datang,
Entah pada hitungan keberapa kesempatan itu hadir,
Tapi,
Ia tetap kesempatan yang terakhir.
Ada cinta yang jatuh diam-diam,
Ada hati yang patah tanpa pernah terobati,
Ada sesal yang menggema keras,
Kesempatan itu,
Berarti tepat saat segalanya berakhir.
Tiba-tiba, khayalan terasa begitu nyata,
Kebetulan seakan takdir,
Buah pikir mengada-ada bak kehendak Tuhan,
Tapi, tetap rasanya tertidur jauh lebih melegakan
daripada terjaga.
Seandainya kesempatan itu tak pernah hadir,
Atau...
Seandainya kesempatan itu tak pernah berakhir,
Aku,
Hanya ingin mengemas kita,
Pada setiap kesempatan-kesempatan lain,
Bukan yang terakhir,
Tapi selamanya.
Dari
yang telah membiarkan banyak kesempatan mati,
Kepada
yang selalu reinkarnasi pada sesal.
Semarang, Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar