Seharusnya sejak awal, aku sudah paham apa arti
diammu,
Seharusnya sejak awal, aku sudah paham apa arti
menjauhmu,
Seharusnya sejak awal, aku sudah sangat paham apa
arti bicaramu...
Meski segalanya terasa semanis bulir gula,
Meski segalanya terasa seindah laut fajar,
Meski segalanya terasa selembut kapas,
Namun seharusnya aku sadar sejak awal,
Kamu hanya terlalu pandai dalam memperlakukan
temanmu.
Atau, kamu hanya sedang bangkit dari jatuh,
Itulah sumber kekuatanmu,
Jatuh, untuk kemudian bangkit...
Setelah segalanya terasa begitu meyakinkan,
Kamu menepis.
Setelah segalanya terasa begitu mengikat,
Kamu melonggar.
Setelah segalanya terasa begitu nyata,
Kamu menghilang.
Akhirnya kukatakan pada diriku sendiri, “Tembok itu
terlalu besar. Rasa sakit itu membangun penjaranya sendiri. Sadarlah, semuanya
sudah terlalu tidak mungkin...”
Yang
sudah begitu sadar akan ketidakmungkinan,
Namun
masih lebih begitu mengharap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar