Ketiga kalinya kita bertemu di khayalan ini. Kali
ini aku memilih pantai lagi, matahari lagi. Tapi kehidupan baru akan lebih baik
jika kita ada di saat matahari datang. Sunrise. Semburatnya pendar, dia datang pudarkan
langit malam.
Selamat datang hari baru. Selamat datang matahari
delapan Juli. Selamat datang usia baru untukmu, Kak Dim. Jangan heran darimana
aku tahu tanggal ini. Aku ini penggemar terberatmu. Ribuan panggilanku padamu,
tak peduli dibalas atau tidak, aku tetap akan terus memanggilmu. Kak Dim Kak
Dim Kak Dim Kak Dim~
Ketiga kalinya duduk bersebelahan dengan Adimas
Immanuel? Mimpiku begitu hebat melebihi teknologi hologram zamannya film Anak
Ajaib. Ketiga kalinya menghirup wangi yang terbawa semilir angin? Penciumanku
tak pernah sehebat ini memengaruhi hati dan perasaan, luar biasa bahagia.
Angin pantai membuatku bergidik lalu reflek
merapatkan jaket. Kulirik dirimu sejenak, sekadar mengecek apa yang detik ini
sedang menarik perhatianmu. Tampaknya matamu masih asik melucuti matahari yang
baru datang, senyummu tersungging. Ah! Hatiku bergetar, lagi!
Kutarik nafas dalam-dalam….kuhembuskan lagi
panjang-panjang. Masih sesak. Dadaku masih sesak oleh senyummu barusan.
Alih-alih menegurmu sambil bilang selamat ulang tahun, aku malah menunduk
sambil memainkan pasir yang kita duduki.
Pasir ini, dulu aku pernah punya kejadian lucu!
Saking takutnya main ke pantai karena tidak bisa berenang, waktu dipaksa
bermain dengan sepupuku, aku hampir menjerit ketakutan saat pasir yang kududuki
tetiba ‘hilang’ terbawa ombak. Nyatanya mereka tetap di sana, menopangku,
sebanyak apapun ombak menerpa. Kuharap kebersamaan kita hari ini, pagi ini,
tanggal ini, juga sama seperti itu.
Matahari semakin naik. Mungkin ini sudah waktunya.
Kukeluarkan sepotong kue cokelat kecil, yang jelas bukan buatanku, makanya
enak! Di atasnya kutancapkan sebuah lilin kecil warna-warni. Kuharap, selepas
lilin ini kautiup, harapanmu yang kecil namun penuh warna akan terbang dan
mencari tempat untuk mewujudkan dirinya, sambil berkembang biak.
Dan hey! Gadis remaja di sampingmu ini begitu
mengidolakanmu, Kak! Tak banyak permintaan kepadamu, hanya satu kata aamiin
yang ingin kuselipkan pada setiap impian yang baru saja kau untai di dalam
hati.
Aku percaya kata Caligula. Nikmati hari ini, karena
hari esok bukan milikmu. Kebersamaan ini, hanya terjadi hari ini, karena esok
telah pergi tanpa kita. Selamat tanggal delapan Kak Adimas Immanuel.
Ada yang ganjil pada senyummu, tapi pandanganmu padaku
menggenapkannya :p
Dari gerimis 9 Oktober,
Kepada matahari 8 Juli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar