Halaman

Kamis, 27 September 2012

Hanya Ini



Aku sedang mencoba berlari sekuat mungkin. Sejauh mungkin. Agar ketiadaanku, membuatmu mengenyam doa sesering mungkin.

Menyahutlah sedikit. Tikam aku lagi dengan rentetan kata-kata itu. Bunuh aku lagi dengan panggilan itu. Jangan diam.

Tak pernah merasa angin malam sebegini jahatnya. Tak pernah merasa suara burung senja sebegini berisiknya. Dan tak pernah memcemburui matahari yang berpelukan dengan lautnya, setiap senja.

Kumohon...
Datanglah lagi. Duduklah lagi. Tersenyumlah lagi.

Jawablah...
Ke mana semua kalimat itu pergi? Ke mana wangi itu menguap? Ke mana senyum itu pudar? Kamu, ke mana?

Beri aku sedikit jawaban. Entah melalui angin, entah hujan, entah laut, entah senja, entah apa saja. Pecut aku lagi dengan senyuman itu. Peluk aku lagi dengan tatapan itu.

Hanya ini. Hanya satu. Hanya sedikit. Hanya bisikan. Bahkan hanya hembusan. Kembalilah.

Mata ini sudah cukup basah. Hati ini sudah cukup lebur. Diri ini sudah cukup merindu. Dan doa ini tak pernah cukup, untukmu

1 komentar:

  1. Bahasanya sastra syekaalliii.... aku syuukaa... (^_^)... aku dihatimu nisa.... aku akan slalu ada walau aku tak disisimu... hehehehee... :p

    BalasHapus