Halaman

Selasa, 10 Januari 2012

Emansipasi? Hmm....

Emansipasi? Apaan sih tuh? Kedengerannya gak gitu keren. Masih kerenan Annisa Fitrianda Putri sih *sigh* Kata kebanyakan wanita, emansipasi itu adalah penyamarataan derajat wanita dan laki-laki. Jadi untuk kebanyakan wanita tersebut, awalnya mereka gak sederajat dengan laki-laki?
Terus apa fungsinya penyamarataan derajat wanita dengan laki-laki? Gue, sebagai wanita tulen, gak ngerasa tuh punya derajat jauh di bawah laki-laki. Gue-pun bukan pengatun emansipasi wanita. Pih! Apaan tuh!
Kalau kata Almarhum Eyang Kakung gue, "Kartini itu cuma memperjuangkan haknya sebagai istri yang terkungkung, bukan hak seluruh wanita Indonesia. Dia yang bikin fungsi seorang wanita berantakan pada sebuah keluarga." Gue, Mamah, beserta jajaran direksi keluarga, setuju maksimal!
Sekarang begini deh, Allah menciptakan manusia sesuai fungsinya masing-masing. Bagaimana seorang laki-laki harus menafkahi wanitanya dan anak-anaknya. Lalu bagaimana seorang wanita berada di bawah kontrol suaminya. Lantas apasih fungsi emansipasi? Bikin istri ngebangkang suami? Beuuuuhhh.
Kalau wanita mau emansipasi, mau nyamain laki-laki, coba kerja jadi kuli bangunan deh, tukang parkir, supir bis, supir angkot. Memang udah beberapa, nah itu baru namanya laki! Kalo kerja di belakang meja doang mah, semua wanita juga bisa.
Terus wanita-wanita yang menganut emansipasi, kalo di angkutan umum seperti Transjakarta, kasih duduk wanita lain dong. Kan kalo laki-laki yang beneran laki begitu, ngasih tempat duduk ke wanita. Udah sanggup?
Terus kalau wanita kerja dan suaminya juga kerja, anak-anak diurus siapa? Udah bikin, ngelahirin, ditelantarin. Uang? Ya memang sih mereka butuh makan, susu, hiburan, tapi apa iya mereka lantas jadi gak butuh orangtuanya?
Kata Pak Faisal, "Kalian ini S1 Psikologi kan? Gunakan pendidikan kalian itu untuk mendidik anak kalian kelak. Kalau suami kalian gak ngebolehin kalian kerja, yaudah. Siapa yang ngerasa ilmunya sia-sia? Ya jelas enggak. Anak-anak kalian itu lebih butuh pendidikan dari kalian ini, dibandingkan kalian yang mau kerja di luar. Gak seberapa deh sama mendidik anak kalian."
Laki-laki itu berfungsi sebagai pondasi keluarga, kekuatan. Wanita sebagai penghangat dan peredam. Sudah jelas belum fungsi wanita sama laki-laki gimana?
Belum? Duh!
Kalau di Islam sendiri, kalo suaminya marah sama si istri, sholat si istri gak diterima, itu sih yg pernah gue baca. Tapi ya kalo urusan diterima atau enggaknya, cuma urusan Allah SWT o:) Kalau kata sahabat gue, @harumaspari, "Berarti istri tuh emang diketeknya suami banget yak?" He eh *manggut-manggut*

 Jadi sebagaimanapun kerasnya lo berusaha menyamaratakan derajat wanita dengan laki-laki, lo akan semakin terlihat, "How creepy you are." Karena di mata gue dan beberapa orang lainnya, wanita dan laki-laki punya derajat yang sama di mata Allah tergantung tingkat ketaqwaannya. Lalu yang berbeda dari mereka adalah fungsinya di keluarga dan dibeberapa 'tempat' Laki-laki pasti akan menghormati wanita sebagaimana wanita itu menghormati dirinya dan memfungsikan dirinya sendiri.
So lady, just do what are you for :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar