Halaman

Minggu, 06 Mei 2012

Sebentuk Cinta, Dihari Ulang Tahun Mama


Hay Mah...
Hari ini tepat usiamu genap empatpuluh delapan tahun. Selamat ulang tahun, Mah...
Ini lebih dari sekadar angka. Lebih dari sekadar langkah. Pun lebih dari sekadar dinamika.
Sudah banyak tahun-tahun sulit kau lewatkan. Sudah banyak orang-orang hebat kau benakkan. Juga sudah begitu banyak kisah kau kenangkan, ceritakan, pada kami, harta karun terbaikmu.
Geli mendengar betapa gilanya masa muda kau lewati. Terharu mendengar betapa kuatnya masa-masa sulit menjadi orangtua tunggal telah kau jalani. Dan bangga atas semua kisah yang kau dongengkan, berkali-kali, setiap hari.
Mah....
Kutahu kuliah menyita banyak waktuku. Layaknya anak kos, aku pergi pagi, pulang malam. Kutahu sebanyak itupun kau kesepian. Berteman dengan hening, kisah lama, lagu-lagu lawas, dan kenangan indah bersama masa mudamu. Kutahu sebanyak itupun doamu tetap mengalir untukku. Agar aku selamat di jalan, di kampus, sampai kembali ke rumah.
Mah....
Maaf jika sudah seremaja ini, aku masih sangat bergantung padamu. Maaf jika sudah sering menyajikan wajah cemberut tak sedap jika datang masaku. Maaf juga sudah sangat sering menambah kerut halus pada keningmu, Mah
Ada kiranya, kita duduk berdua, menikmati senja yang menua, tenggelam dalam kehangatan air laut, dan kuharap aku masih dapat membenamkan diri dalam hangatnya pelukmu, selama yang kumau, selamanya, tanpa jeda.

Selamat berulang tahun, Mah
Banyak yang telah dipijak tak tercermin dari banyaknya angka yang telah menanjak
Cinta yang telah banyak tercapai, tak terjamin dari tahun yang telah terlalui
Seperti rambut, hatimu pun kian memutih
Ada kiranya kita bahasakan hening sebagai kasih sayang kita yang ternyaring

Tetaplah berdoa untukku, tetaplah taruh banyak harapan padaku, tetaplah jadikanku sebagai harta karun terindahmu.

Dari yang tak pernah puas memelukmu, Ade

Tidak ada komentar:

Posting Komentar