Halaman

Sabtu, 12 Mei 2012

Jatuh Cinta


Entah sudah malam keberapa, kepalaku penuh sesak denganmu. Seperti selalu ada kamu, tingkahmu, celotehanmu, matamu, dan semua tentangmu, setiap saat, setiap malam, menetap.
Tak ada niatkah pergi dari sana? Aku beritahu ya, kepalaku bukan tempat bagus. Isinya rongsokan mimpi yang  diciptakan terlalu mengada-ada, lantas tak ada tindak lanjut, kemudian hanya berakhir mengenaskan di sana, di kepalaku.
Ah! Kamu bagian dari mereka.

Rasanya mencintaimu seperti anak kecil yang membuka kado pertamanya, tak sabaran dan bahagia.
Seperti anak kecil yang merengek untuk sebuah permen, berisik tapi penting.
Seperti anak kecil yang menarik baju ibunya, mengganggu tapi penuh makna.
Dan seperti anak kecil, cinta ini begitu manis, polos, tak pernah dewasa, namun membahagiakan dan penting.

Pernah berpikir betapa ada hati yang selalu mengharapkanmu menjadikannya kehidupan? Aku tidak.
Pernah berpikir ada airmata yang jatuh ketika khawatir dan doa menjadi satu untukmu? Aku tidak.
Pernah berpikir ada hati yang diam-diam berharap masuk kedalam hidupmu, dalam-dalam? Aku tidak.
Semuanya melekat padamu, semauku.

Mungkin kamu cintaku, tapi aku sedikitpun takkan jadi citamu
Hatiku menggelitik, genit, setiap kulihatmu bertingkah jenaka, lentik
Jika pria ingin diingatkan siapa dirinya melalui sentuhan wanitanya,
Wanita ingin satu hari nanti, jika lupa diri, bisa menemukan diri mereka, di mata prianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar