Terkadang, ada hal-hal yang hanya akan
berakhir pada kepala seorang pemimpi, merongsok.
Banyak mimpi yang hanya bisa
dimimpikan, dikhayal, dijadikan penyungging senyum sejati.
Ada mata yang selalu ingin menutup,
karena di sana, ia justru menemukan kehidupannya.
Hati yang tak pernah lelah berharap,
berdoa, meratap, hanya untuk sebuah mimpi.
Diri yang tak pernah bisa diam,
gelisah, ternyata hanya hal kecil yang terpikir, namun penting.
Meyakini hal kecil, mengharapkan ia
menjadi besar. Masih waraskah otaknya?
Doa seakan menjadi pengembang
harapan-harapan kecil itu.
Ada yang menguatkan, seperti senja.
Ada yang menghamburkan, seperti hujan.
Belajar berjalan lebih lambat dan
penuh kehati-hatian artinya menjadikan masa lalu sebagai guru terbaik.
Memaafkan masa lalu, berarti bisa
melihat langit khayalan lebih jernih untuk masa depan.
Bermimpi tak pernah salah,
menjadikannya airmata sebelum semua tenaga terkuras habis sudah tentu salah.
Pada mata seorang pemimpi, ada jutaan
keyakinan yang menguatkan, ada butiran keperkasaan yang mengalir saat semua
menghilang tanpa jejak, pun ada banyak kisah penantian dan keteguhan.
"Teruslah bermimpi. Takkan ada
kerja keras tanpa mimpi, pun mimpi hanyalah mimpi jika gak ada kerja
keras" 2 (Donny Dhirgantoro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar