Halaman

Rabu, 25 April 2012

Jarak?


Ini aneh. Semua yang ada diantara kita, selain jarak, semuanya aneh. Awal yang tak baik dariku, berakhir dengan tak baik darimu. Kurasa sudah bukan masanya lagi aku menangis pada pertengahan malam, memikirkan apa yang telah kudengar, kubaca, kurasakan. Panas. Nanar.
Aku terlambat.
Terlambat mengetahui bahwa betapa diri ini sulit berlari tanpa pikirkanmu dalam benak, dalam-dalam. Terlambat tahu bahwa apa yang telah kita lewati, bukan hanya sekedar ‘sekedar’. Pun terlambat tahu bahwa yang ada diantara kita hanyalah sebatas tulisan.
Mungkin ketidak romatisanmu adalah hal paling romantis yang pernah hinggap, singgah, menetap pada hati dan pikiran ini. mungkin juga kejahilanmu adalah hal paling berkesan yang menyisakan goresan kecil, namun penting. Dan mungkin ketiadaanku adalah yang paling membuat hatimu lega tak terukur.
Menjauh.
Merubuhkan pertahanan perasaan ini, tapi justru menjadikannya semakin kuat. Jika kukatakan ini semua akhir dari kita, yang bahkan sama sekali belum dimulai, maka ini merupakan awal dari asam garam, seperti menaburkan garam pada luka, begitu kata orang.
Pernah dengar, “Menjauhlah jika kau bisa. Tapi ingat, berusaha sekuat tenaga melepas perasaanmu sama seperti berusaha memperkuatnya.”
Atau mungkin yang satu ini, “Terkadang dua insan perlu jatuh terpisah agar tahu betapa mereka akan lebih baik jika jatuh berdua.”
Agaknya kita memang tak cocok. Aku setuju dengan keduanya, tapi kamu malah menyangkal.
Ah iya aku paham. Jarak. Tapi bisakah aku menang dari jarak? Anggap saja satuan jarak ini sama seperti satuan rasa sayang, rindu, dan inginku berjumpa denganmu. Jangan peluk jaraknya, peluklah aku agar tak sisakan kerak pada pipi.
Aku sadar seberapapun aku merindumu, sebanyak itupun kau tolak aku. Pun seberapa banyak jarak yang terbentang diantara kita, sebanyak itupun aku merindumu.

Kuharap jarak mengerti, biar kugulung dirinya tuk tenangkan hati
Aku tahu kita tlah jauh sedari awal, tapi apa kamu tak percaya dengan hati kita yang mengawal?
Berhentilah sejenak, tenangkan jarak, peluklah aku dengan erat gerak

Untuk yang sejauh menghempaskanku dengan jarak,
NS
Dari yang jauh terkalahkan oleh jarak,
AFP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar