Halaman

Sabtu, 02 April 2016

Surat Rindu

Sepucuk surat ku layangkan untukmu,
Ada debu yang kutitipkan di sana.
Bersama angin yang mengharu-biru,
Terhatur salam tanpa suara.

Kutiupkan rindu pada kertas,
Sebuah rasa penuh makna.
Di mana ada yang membuncah tanpa batas,
Entah apa, mungkin itu cinta.

Cinta yang kurasa, mungkin hanya Ia,
Yang tahu rasa rindu ini kutujukan.
Tentulah hanya Ia, Sang Mahapencipta,
Bagi hati yang selalu ingin menemukan.

Lalu angin, dan ia pun bersaksi,
Di hadapan debu-debu yang melayang.
Terbang, mengitari dan menari-nari,
Mengempaskan seluruh rasa cinta, rasa rindu ini, Sayang.

Apakah sama dengan yang kau rasakan,
Sebuah rasa yang menjarah nalar.
Entah bagaimana, baiknya kulupakan,
Sebelum candu kian mengakar.


Sajak ini dikerjakan saat BajakOWOP, 2 April 2016.
oleh:

Helmi Yani,
Annisa Fitrianda Putri,
Kenti Lestari,
Salma Salsabila,
Apriastiana Dian,
Annisa Fauzia

2 komentar:

  1. Ada secercah kalimat penyengat yang bisa di rangkai dengan nada :p

    BalasHapus
  2. Ada secercah kalimat penyengat yang bisa di rangkai dengan nada :p

    BalasHapus