Halaman

Selasa, 10 September 2013

Surat Pengagum

Adakah yang lebih menyedihkan selain mencinta pundak?
Adakah yang lebih menyedihkan selain mengirim surat anonim?
Adakah yang lebih menyedihkan selain menangisi kehampaan?
Ada...
Ketiganya dirasakan oleh satu hati.

Airmata itu tak lagi menggenang,
Ia jatuh berbulir-bulir,
Akhirnya membuat longsor tebing hati yang nelangsa.

Jemari itu tak henti menuliskan kata-kata cinta,
Demi melihat senyum tercantik,
Meski segalanya hanya terasa seperti embusan angin.

Hati itu tak lagi cinta,
Sudah jatuh berkeping.
Ia meratap,
Berharap kelak akan kembali rapat.

Tetapi, bukankah retak gelas tak lagi bisa disatukan seperti puzzle?
Berhentilah bermain...

Lihatlah aku,
Jemari ini akan segera memasuki adegan jatuh cinta,
Jangan tutup tirainya,
Karena aku ingin,
Kali ini melihat matamu.
Agar surat-surat itu mendapatkan keping teka-teki terakhirnya.


Pengagum yang tak tahu cara mengagumi yang baik

6 komentar:

  1. KAMPREEEEEEEEEEEETTT!!
    BAGUSS BANGET SOB :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. AAAAKKKKKK terima kasih, Sooobbbb! abis baca ini: http://goo.gl/Vy9MdP juga tsakep banget kampretttttt :)))

      Hapus
  2. kok bisa yan nulis kayak gini, asli keren
    emang dasar otak gw aja setengah mateng

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, aku malah gak ada otaknya. By the way, terima kasiiiiih :))

      Hapus
  3. Pengagum hanya bisa menikmati keindahan dari sisi gelap dan tidak nyata hihihi

    BalasHapus