Halaman

Sabtu, 27 April 2013

Taman Kota

Deru kota semakin menggebu,
Seakan memburu sesuatu padahal hanya abu.
Berisik kota terpusat pada pusaran ramai di sana,
Gemerisik hujan sekali-kali bergubah di pusaran fana.

Langkah-langkah kaki manusia memegahkan tiap-tiap gugah yang membuncah dari dalam dada,
Langkah gontai seakan merantai tiap kaki pada bangku-bangku taman,
Mereka, melangkah bagai telah tertakdirkan.

Gemerlap malam seakan tak pernah mati di sana,
Gelagap hujan seakan selalu derai di sana,
Gempita matahari terus mengeringkan dedauan hingga gugur,
Di sana, miniatur kehidupan itu berputar,
Di taman kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar