Halaman

Minggu, 18 Mei 2014

Di Perpisahan Menyesakkan

Di perpisahan menyesakkan malam ini,
Gadis bodoh ini kelak menyampaikan sesuatu padamu.
Tapi, entah...
Barangkali ia malu.

Di perpisahan menyesakkan malam ini,
Gadis tak rupawan ini kelak melihat punggungmu menjauh dan menghilang pada gerbong.
Tapi, entah...
Barang kali ia takut.

Di perpisahan menyesakkan malam ini,
Gadis yang entah siapa ini kelak mendoakan perjalananmu.
Tak ada tapi,
Karena baginya,
Sapa ataupun hadir tak ada artinya jika hati tak merapal doa.

Mungkin ia terduduk di sudut stasiun,
Memandangmu menghilang,
Menghitung langkahmu menjauh,
Memejam mata,
Menepis air mata.

Padahal ia hanya ingin bilang, "Jangan cukur kumis sampai pekan depan. Jangan lupa tiketnya. Dan, jangan lupa datang lagi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar